Sabtu, 15 November 2014

Analisa Journal Pemodelan Desain Grafik

Pada tulisan kali ini saya akan akan mencoba untuk menganalisa 3 journal mengenai Desain Pemodelan Grafik, disini saya akan menganalisa dari segi kelebihan dan kekurangan dari setiap journal serta akan memberikan kesimpulan yang di dapat dari setiap journal. Berikut ini adalah hasil dari analisa saya terhadap 3 judul jurnal yang saya pilih:

Kelebihan:

1.Menampilkan gambar 3D dalam penyampain informasi
2.Menggunakan teknologi 3D yaitu virtual reality. Virtual reality merupakan ruang digital dimana data input sudah diprogram sebelumnya.
3.Teknologi ini berjalan secara interaktif karena terintegrasi antar objek di dunia nyata dan dunia maya.
4.Interaksi antara virtual reality dan augmented reality tidak dapat saling berbenturan atau bertabrakan. Disebabkan karena proses pembacaan objek yang dibangun menggunakan teknik augmented reality selalu diperbarui dan ditampilkan ditiap detik dalam proses perenderan, sehingga objek 3D selalu tampil di atas marker yang terdeteksi oleh kamera.
5.Dengan adanya gabungan antara ARToolkit dan Unity ini dapat mempermudah pengguna untuk mengembangkan aplikasi berbasis augmented reality.

Kekurangan:

1.Kurangnya  memperhatikan faktor pencahayaan, karena dalam proses
2.Library plugin yang digunakan sebagai mediasi antara ARToolKit dengan Unity 3D merpakan versi beta, sehingga masih terdapat beberapa kekurangan jika digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang lebih kompleks.
ARToolkit memang sudah mampu menampilkan objek virtual ke dalam lingkungan nyata, akan tetapi gambar yang dihasilkan masih memiliki banyak kekurangan.

Kesimpulan:

Virtual Environment (VE) atau Virtual Reality (VR)mmerupakan ruang digital dimana seluruh gerakan pengguna dapat diketahui atau dilacak dan mengetahui gambaran sekitarnya. Hasil yang didapat disusun dan ditampilkan ke indra manusia sesuai dengan gerakan-gerakan yang dilakukan.

Interaksi antara virtual reality dan augmented reality tidak dapat saling berbenturan atau bertabrakan. Disebabkan karena proses pembacaan objek yang dibangun menggunakan teknik augmented reality selalu diperbarui dan ditampilkan ditiap detik dalam proses perenderan, sehingga objek 3D selalu tampil di atas marker yang terdeteksi oleh kamera.
 

Kelebihan:

1.Dapat mengkonversi secara langsung obyek foto diri secara digital dalam bentuk 2D menjadi obyek digital 3D.
2.Dijurnal ini terdapat flowchart yang berdampingan dengan gambar prosesnya, membuat pembaca jelas dengan alur pembuatan modeling wajah 3D
3.Menggunakan Maya Embedded Language (MEL) commands yang dapat mempercepat pembuatan objek, pemindahan objek dengan tepat, dan lebih efisien.
4.Dengan model wajah 3D tersebut maka proses-proses rekayasa obyek grafika seperti animasi, efek photo realistic dapat dengan mudah dilakukan.
5.Model polygon relatif sederhana untuk didefinisikan, dimanipulasi dan ditampilkan serta merupakan proses model yang biasa dipakai oleh perusahaan hardware dan software grafis komersil

Kekurangan:

1.Keterbatasan dalam pemodelan menggunakan mesh polygonal, dimana Jumlah polygon yang diperlukan untuk mendefinisikan obyek yang komplek secara akurat akan sangat besar. Hal ini berimplikasi pada memori yang digunakan dan waktu untuk proses render.
2.Rekayasa terhadap obyek 2D / 3D secara komputasi langsung lebih terasa rumit karena harus melibatkan berbagai bentuk algoritma untuk modelling, proses penampilan pada layar, manipulasi warna dan cahaya
3.Untuk membuat tipuan kehalusan, memerlukan penggunaan polygon dan titik editing dalam jumlah besar.
4.Model polygon relatif sederhana untuk didefinisikan, dimanipulasi dan ditampilkan serta Kemampuan Polygon untuk bekerja dengan model resolusi rendah
5.Membutuhkan tingkat kemahiran dalam memilih foto yang seimbang antara tampak samping dan depan
6.Dalam pembuatan model akhir wajah 3D, dibutuhkan seorang photographer yang memiliki tingkat kemahiran dan pengalaman dalam menentukan berbagai model wajah sehingga hasil image yang diinginkan dapat dihasilkan dengan sempurnarupakan proses model yang biasa dipakai oleh perusahaan hardware dan software grafis komersil.
 
Kesimpulan:
Pembuatan model wajah 3D berbasis pada foto diri adalah sebuah upaya untuk membuat artificial object wajah lewat bantuan foto diri. Proses pemodelan dilakukan dengan bantuan sejumlah panel yang dibangun lewat MEL Script. Hasil akhir modelling paling tidak telah menghasilkan model wajah 3D yang memiliki tingkat kemiripan dengan source image foto diri. Penggunaan metode polygonal mesh untuk kasus pemodelan wajah ini lebih diutamakan dari pada metode NURBS. Selanjutnya tahapan yang dilakukan dalam menghasilkan model wajah 3D dapat dijadikan sebagai acuan untuk membangun aplikasi sejenis untuk kepentingan pemodelan wajah.
Walaupun secara dasar proses modelling dilakukan dalam lingkungan MAYA, namun untuk proses finishing antara lain pemberian texture dilakukan dengan bantuan aplikasi lain yaitu Photoshop. Untuk pengembangan dapat dilakukan tambahan panel lewat MEL Script yang juga akan memudahkan proses texturing.
 

Analisa yang akan saya jelaskan pada jurnal ini adalah mengenai proses rendering pada sebuah objek 3D. Disini saya akan menyisipkan penjelasan sedikit mengenai konsep dasar objek 3D dan konsep dasar rendering objek 3D.

Kelebihan :
1.Multimedia adalah bidang pendidikan dengan bentuk pengajaran dan pembelajaran yang interaktif agar lebih memudahkan dalam memahami pelajaran yang disajikan.
2.Konsep Grafika Komputer (Computer Vision), mencoba meniru cara kerja sistem visual manusia (human vision) yang sesungguhnya sangat kompleks
3.Rendering merupakan sebuah proses untuk menghasilkan sebuah citra 2D dari data 3D. Proses ini bertujuan untuk untuk memberikan visualisasi pada user mengenai data 3D tersebut melalui monitor atau pencetak yang hanya dapat menampilkan data 2D
4.Dalam grafika 3D, sudut pandang (point of view) adalah bagian dari kamera. Kamera dalam grafika 3D biasanya tidak didefinisikan secara fisik, namun hanya untuk menentukan sudut pandang kita pada sebuah world, sehingga sering disebut virtual camera.
5.Sumber cahaya pada grafika 3D merupakan sebuah objek yang penting, karena dengan cahaya ini sebuah world dapat terlihat dan dapat dilakukan proses rendering

Kekurangan:

1.Objek 3D sering disebut sebagai model 3D. Namun, model 3D ini lebih menekankan pada representasi matematis untuk objek 3 dimensi. Data matematis ini belum bisa dikatakan sebagai gambar grafis hingga saat ditampilkan secara visual pada layar komputer atau printer.
2.Point Light yaang digunakan memancar ke segala arah, namun intensitas cahaya yang diterima objek bergantung dari posisi sumber cahaya

Kesimpulan:


Aplikasi pembelajaran menggunakan komputer berbasis multimedia ini merupakan program aplikasi yang dapat digunakan sebagai pegangan belajar mata kuliah Grafika Komputer, khususnya materi rendering objek 3D.

Rendering merupakan sebuah proses untuk menghasilkan sebuah citra 2D dari data 3D. Proses ini bertujuan untuk untuk memberikan visualisasi pada user mengenai data 3D tersebut melalui monitor atau pencetak yang hanya dapat menampilkan data 2D.
 

Demikian analisa yang dapat saya berikan, semoga dapat memberikan wawasan oleh teman-teman sekalian. Terima kasih :) 
 
Nama : Fitria Puspa Sari
Kelas : 3IA16
NPM : 53412014
Matkul Pemodelan Desain Grafik#