Sabtu, 11 Januari 2014

Cintaku Ibarat Tajwid


Saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan saktah…
hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar…
Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati di antara idgham billaghunnah, terlihat, tapi dianggap tak ada…
Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar,
jelas dan terang…
Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta…
Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba-tiba semua itu seperti Idgham mutamaatsilain…
melebur jadi satu.
Cintaku padamu seperti Mad Wajib Muttasil…Paling panjang di antara yang lainnya…
Setelah kau terima cintaku nanti, hatiku rasanya seperti Qalqalah kubro.. terpantul-pantul dengan keras…
Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab, ditandai dengan dua hati yang menyatu..
Sayangku padamu seperti mad thobi’I dalam quran… Buanyaaakkk beneerrrrr….
semoga dalam hubungan., kita ini kayak idgham bilaghunnah ya,cuma berdua, lam dan ro’ ..
Layaknya waqaf mu’annaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satunya. dia atau aku?
Meski perhatianku ga terlihat kaya alif lam syamsiah,
cintaku pdmu spt alif lam Qomariah, terbaca jelas…
kau & aku spt Idghom Mutaqooribain..perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan sifatnya…
Aku harap cinta kita seperti waqaf lazim,terhenti sempurna diakhir hayat…
Sama halnya dgn Mad ‘aridh dimana tiap mad bertemu lin sukun aridh akan berhenti,seperti itulah pandanganku ketika melihatmu.
Layaknya huruf Tafkhim,Namamu pun bercetak tebal di fikiranku
Seperti Hukum Imalah yg dikhususkan untuk Ro’ saja,begitu juga aku yang hanya utkmu.

Minggu, 05 Januari 2014

UKHTI AKU CEMBURU PADAMU

Ukhti aku cemburu padamu..
Saat kau marah kau mampu memadamkan amarahmu..

Dan kau memilih menyimpannya daripada meluapkannya..
Padahal ku tahu saat itu hatimu sedang terluka..

Ukhti aku cemburu padamu..
Saat mereka jalan-jalan,
kau habiskan waktumu untuk hal yang berguna..
Kau tak hiraukan ajakan mereka
dan kau sibukkan dirimu dengan cinta ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala dan cinta Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam.

Ukhti aku cemburu padamu..
Ketika mereka berkata dengan emosi yang meledak-meledak dengan nada ancaman dan kasar..

Tapi kau balas dengan penuh kasih sayang..
Kau tetap jalin persahabatan dan pertemanan..

Ukhti aku cemburu padamu..
Setiap hari kau panjangkan jilbabmu..

Kau tebarkan senyum semangatmu..
Padahal kau tahu saat itu mereka berbisik-bisik tentang perubahanmu itu..

Ukhti aku cemburu padamu..
Aku cemburu dengan diammu..
Dengan tunduknya pandanganmu saat kau berhadapan dengan yang bukan muhrimmu..

Kau hanya bicara seperlunya saja..
Karena kau takut pada fitnah dunia..

Ukhti aku cemburu padamu..
Disaat mereka semua sibuk ber-sms ria dengan canda dan perhatian..

Tapi kau dengan tegas tidak memperdulikannya..
Karena kau percaya jodoh itu ada pada_Nya..

Tanpa sms riapun jodoh pasti akan datang..
Kerana kau tahu cinta seharusnya datang karena ALLAH..
Bukan karena bersms ria..

Ukhti aku cemburu padamu..
Aku cemburu dengan keta’atanmu pada Rabb kita..

Aku cemburu saat kau bisa melakukan hal yang DIA senangi dan meninggalkan segala hal yang DIA benci..

Ukhti sungguh aku cemburu padamu..
Rabbi pasti sangat menyayangimu ukhtii..

IA pasti sangat mencintaimu..
Karena keta’atanmu pada_Nya..

Ukhti..
Darimu aku banyak belajar arti hidup..
Iyaa tentang hidup..

Karena kepuasan hidup bukan didapat saat segala hal yang kita ingin bisa terpenuhi,
tapi tentang kepuasan saat kita bisa melawan bisikan-bisikan setan..



-Kartun Muslimah-